Pengolahan Citra – Morfologi
Perbedaan antara pemrosesan citra digital secara morfologis dengan pemrosesan biasa adalah sebagai berikut :
- Pengolahan citra dasar sebelumnya hanya memandang sebuah citra sebagai suatu fungsi intensitas terhadap posisi (x,y)
- Dengan pendekatan morfologi, kita memandang suatu citra sebagai sebuah himpunan
- Pemrosesan citra secara morfologi biasanya dilakukan terhadap citra biner (hanya terdiri dari 0 dan 1), walaupun tidak menutup kemungkinan dilakukan terhadap citra dengan skala keabuan 0-255
Contoh inputan citra :
Pengertian Operasi Morfologi :
- Secara umum, pemrosesan citra secara morfologi dilakukan dengan cara mem-passing sebuah structuring element terhadap sebuah citra dengan cara yang hampir sama dengan konvolusi.
- Structuring element dapat diibaratkan dengan mask pada pemrosesan citra biasa (bukan secara morfologi)
Structuring Element
- Structuring element dapat berukuran sembarang
- Structuring element juga memiliki titik poros (disebut juga titik origin/ titik asal/titik acuan)
- Contoh structuring element seperti objek S dengan titik poros di (0,0) -> warna merah
Operasi morfologi yang dapat dilakukan diantaranya :
- Dilasi, Erosi
- Opening, Closing
- Thinning, shrinking, pruning, thickening, skeletonizing
- dll
Dilasi
Dilasi merupakan proses penggabungan titik-titiklatar (0) menjadi bagian dari objek (1), berdasarkan
structuring element S yang digunakan.
Cara dilasi adalah:
– Untuk setiap titik pada A, lakukan hal berikut:
– letakkan titik poros S pada titik A tersebut
– beri angka 1 untuk semua titik (x,y) yang terkena / tertimpa oleh struktur S pada posisi tersebut
S = {(0,0),(0,1),(1,0)}
={poros,(+0,+1),(+1,+0)}
A = {(0,0),(0,1),(0,2),(1,0),(1,1),(1,2),(2,0),(2,1),(2,2)}
Erosi :
Erosi merupakan proses penghapusan titik-titik objek (1) menjadi bagian dari latar (0), berdasarkan
structuring element S yang digunakan.
Cara erosi adalah:
– Untuk setiap titik pada A, lakukan hal berikut:
- letakkan titik poros S pada titik A tersebut
- jika ada bagian dari S yang berada di luar A, maka
- titik poros dihapus / dijadikan latar.
S = {(0,0),(0,1),(1,0)}
= {poros,(+0,+1),(+1,+0)}
A = {(0,0),(0,1),(0,2), (1,0),(1,1),(1,2), (2,0),(2,1),(2,2)}
Opening :
- Opening adalah proses erosi yang diikuti dengan dilasi.
- Efek yang dihasilkan adalah menghilangnya objek-objek kecil dan kurus, memecah objek pada titik-titik yang kurus, dan secara umum men-smooth-kan batas dari objek besar tanpa mengubah area objek secara signifikan
- Rumusnya adalah:
Closing :
- Closing adalah proses dilasi yang diikuti dengan erosi.
- Efek yang dihasilkan adalah mengisi lubang kecil pada objek, menggabungkan objek-objek yang berdekatan, dan secara umum men-smooth-kan batas dari objek besar tanpa mengubah area objek secara signifikan
- Rumusnya adalah: